Lalu keinginan untuk merambah bisnis bus reguler pun diimpikan oleh PO Laju Prima, tidak ada jaminan dan meski tidak mudah, namun impian ini berhasil terwujud. Bertugas sebagai pionir memang tidak mudah, ditemani dengan 2 PO lainnya yakni PO Laju Utama dan PO Bela Utama memulai debutnya di jalur bus reguler. Tidakdisangka bus yang berasal dari Lampung ini didirikan oleh seorang transmigrasi asal Bali. Adalah Bapak I Ketut Narya yang memulai tonggak sejarah PO Puspa Jaya pada 31 Oktober 1980. Di awal pendiriannya perusahaan keluarga ini, Bapak I Ketut Narya hanya bermodalkan satu unit bus saja untuk melayani trayek Banjit-Tanjung Karang. TunggalDaya diberangkatkan siang hari , menyusul kelas VIP berangkat pada sore hari dengan status bus malam. Pada era 80 - 90 an menjadi tahun keemasan bagi PO asal Wonogiri ini. Tunggal Daya juga mulai membuka rute Wonogiri - Bandung - Sukabumi dan mulai bermain di ibukota dengan membuka layanan bus kota yang melayani rute seperti Lebak Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Memiliki nama besar di dunia bus pariwisata dan antar jemput karyawan, tak berarti mudah masuk ke jalur bus trayek antar kota antar propinsi. Jatuh bangun harus dirasakan PO Laju Prima, salah satu sayap bisnis Hiba Utama Grup di jalur antar kota. Diperlukan waktu dua tahun untuk menarik perhatian pelanggan. “Kami mencari jalur yang mudah, yakni trayek jarak dekat di seputar Jakarta sebelum mencoba masuk ke trayek bus malam,” kata Manajer Operasional PO Laju Prima Ossy Sutedja. Menurut Ossy, akhir tahun 1990-an, pimpinan Hiba Utama Krisna Hidayat, mencoba mengembangkan usaha transportasi bus yang sudah berdiri sejak 1949. saat itu, kata dia, pilihannya mengembangkan usaha pada jalur bus antar kota. Ada PO Laju Utama, PO Laju Prima dan PO Bela Utama yang menjadi perintis jalur antar kota. Bermodalkan armada milik Hiba Utama Pariwisata, lanjut Ossy, PO Laju Prima mulai melayani Merak-Bandung dan Merak-Kampung Rambutan di tahun 2002. Langkah ini diambil menyusul pembukaan jalur Sukabumi-Pulogadung di tahun 2000 menunjukkan respon positif. Cara ini cukup strategis, dengan jarak tempuh yang dekat, dan armada warisan perusahaan induk, modal yang dikeluarkan relatif murah untuk sebuah insvestasi awal. Kematangan manajemen Hiba Utama mengelola anak usahanya terlihat dalam mengelola bus bertrayek antar kota. Dengan jarak yang pendek, mereka bisa mengoperasikan berapapun armada yang dibutuhkan, karena relatif mudah dikelola. Untuk bus bertrayek jauh, Ossy mengaku pihaknya menerapkan strategi berbeda. Meski bisa menggelontorkan armada dalam jumlah besar di satu trayek, mereka memilih melihat respon pelanggan di jalur yang mereka layani. “Kalau kami menerjunkan bus dalam jumlah banyak di satu trayek yang kami layani, akan banyak masalah. Salah satunya, penerimaan pengemudi tidak selektif karena tuntutan bus harus beroperasi. Kami tidak ingin tergesa-gesa,” ujar Ossy. Ossy mengungkapkan, kegagalan pernah mereka alami saat trayek Jakarta-Padang dan Jakarta-Palembang baru dibuka pada tahun 2002. Tak sampai setahun mereka menutup jurusan Jakarta-Padang akibat terhantam tarif pesawat murah. Jalur ke Jawa Tengah dan Jawa Timur yang mereka rintis juga terhitung jatuh bangun. Akibatnya, armada yang sudah terlanjur dialokasikan harus dipindahkan ke trayek lain yang masih memiliki peluang. Penambahan armada juga dilakukan dengan mempertimbangkan permintaan dari pelanggan. Menurut Ossy, penambahan tak akan dilakukan jika respon pelanggan jauh dari positif. Kejelian melihat peluang juga menjadi modal tersendiri. Trayek Bandung-Jambi misalnya, dipilih mengganti Jakarta-Padang karena angkutan bus relatif bisa bersaing khususnya dari sisi tarif. Kini setelah lebih dari sepuluh tahun beroperasi, PO Laju Prima melayani sedikitnya 30 trayek dengan jumlah armada yang dimiliki lebih dari 100 unit bus. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID PxpJRyFfmAFm6LZb148pA6s02_7HAsjehPAFBOIOQKsED5-cJvU6mw== Memiliki nama besar di dunia bus pariwisata dan antar jemput karyawan, tak berarti mudah masuk ke jalur bus trayek antar kota antar propinsi. Jatuh bangun harus dirasakan PO Laju Prima, salah satu sayap bisnis Hiba Utama Grup di jalur antar kota. Diperlukan waktu dua tahun untuk menarik perhatian pelanggan. “Kami mencari jalur yang mudah, yakni trayek jarak dekat di seputar Jakarta sebelum mencoba masuk ke trayek bus malam,” kata Manajer Operasional PO Laju Prima Ossy Sutedja. Menurut Ossy, akhir tahun 1990-an, pimpinan Hiba Utama Krisna Hidayat, mencoba mengembangkan usaha transportasi bus yang sudah berdiri sejak 1949. saat itu, kata dia, pilihannya mengembangkan usaha pada jalur bus antar kota. Ada PO Laju Utama, PO Laju Prima dan PO Bela Utama yang menjadi perintis jalur antar kota. Bermodalkan armada milik Hiba Utama Pariwisata, lanjut Ossy, PO Laju Prima mulai melayani Merak-Bandung dan Merak-Kampung Rambutan di tahun 2002. Langkah ini diambil menyusul pembukaan jalur Sukabumi-Pulogadung di tahun 2000 menunjukkan respon positif. Cara ini cukup strategis, dengan jarak tempuh yang dekat, dan armada warisan perusahaan induk, modal yang dikeluarkan relatif murah untuk sebuah insvestasi awal. Kematangan manajemen Hiba Utama mengelola anak usahanya terlihat dalam mengelola bus bertrayek antar kota. Dengan jarak yang pendek, mereka bisa mengoperasikan berapapun armada yang dibutuhkan, karena relatif mudah dikelola. Untuk bus bertrayek jauh, Ossy mengaku pihaknya menerapkan strategi berbeda. Meski bisa menggelontorkan armada dalam jumlah besar di satu trayek, mereka memilih melihat respon pelanggan di jalur yang mereka layani. “Kalau kami menerjunkan bus dalam jumlah banyak di satu trayek yang kami layani, akan banyak masalah. Salah satunya, penerimaan pengemudi tidak selektif karena tuntutan bus harus beroperasi. Kami tidak ingin tergesa-gesa,” ujar Ossy. Ossy mengungkapkan, kegagalan pernah mereka alami saat trayek Jakarta-Padang dan Jakarta-Palembang baru dibuka pada tahun 2002. Tak sampai setahun mereka menutup jurusan Jakarta-Padang akibat terhantam tarif pesawat murah. Jalur ke Jawa Tengah dan Jawa Timur yang mereka rintis juga terhitung jatuh bangun. Akibatnya, armada yang sudah terlanjur dialokasikan harus dipindahkan ke trayek lain yang masih memiliki peluang. Penambahan armada juga dilakukan dengan mempertimbangkan permintaan dari pelanggan. Menurut Ossy, penambahan tak akan dilakukan jika respon pelanggan jauh dari positif. Kejelian melihat peluang juga menjadi modal tersendiri. Trayek Bandung-Jambi misalnya, dipilih mengganti Jakarta-Padang karena angkutan bus relatif bisa bersaing khususnya dari sisi tarif. Kini setelah lebih dari sepuluh tahun beroperasi, PO Laju Prima melayani sedikitnya 30 trayek dengan jumlah armada yang dimiliki lebih dari 100 unit bus. Trayek yang dilayani oleh LAJU PRIMA Merak - Merak - Bandung via Cipularang Merak - Wonogiri - Purwantoro Merak - Solo - Ponorogo Merak - Solo - Karanganyar - Matesih Ciledug/Lebak Bulus - Solo - Matesih Ciledug/Kalimalang - Solo - Ponorogo Ciledug Kreo - Solo - Pracimantoro Ciputat/Lebak Bulus - Solo - Ponorogo Pasar Kemis - Jogja - Klaten - Prambanan via Selatan Pasar Kemis - Solo - Ponorogo Pasar Kemis - Solo - Purwantoro Balaraja - Solo - Jamus Depok - Wonogiri - Purwantoro Ciawi - Solo - Gemolong Ciawi - Solo - Ponorogo Ciawi - Solo - Purwantoro Cileungsi - Solo - Ponorogo Cileungsi - Solo - Matesih Cileungsi - Jogja - Klaten via selatan Jakarta Rawamangun - Ponorogo Jakarta Ampera - Magetan Jakarta Ampera - Solo - Gemolong Jakarta Tj. Priuk - Solo - Wonogiri - Purwantoro Jakarta Rawabuaya - Solo - Ponorogo Jakarta - Semarang - Magelang - Jogja Segera Jakarta - Semarang - Purwodadi Segera Jakarta LB/ - Pekalongan Jakarta Kalideres/Grogol - Palembang Jakarta - Surabaya - Madura Segera Jakarta - Surabaya - Malang Segera Jakarta - Padang Segera Bekasi - Jakarta -> Lebak Bulus - Palembang Bandung - Jakarta Rawamangun - Palembang - Jambi Tangerang - Purwokerto Berikut armada yang digunakan PO LAJU PRIMA - Mercedes Benz OH 1521. - Hino RG. - Hino RK 8 R260. - Golden Dragon Yuchai 330HP EURO 3. - Mercedes Benz OF 8000. - Golden Dragon Yuchai 270HP EURO 2. - Hino RK-T. - UD Nissan Diesel. Body Bis Buatan Karoseri - Adiputro Model New Setra Jetbus 2 HD - Adiputro Model Jetbus 2 HD - Adiputro New Setra Jetbus 2 SHD - Adiputro Model New Marcopolo - Adiputro Model Old Travego - Adiputro Model New Royal Travego Jetbus HD - Laksana Model Legacy Sky SR-1 - Laksana Model Legacy Sky SR-1 Limited Edition - Laksana Model All new Legacy Sky - Hiba Karoseri Buatan Sendiri Model Jetbus, New Marcopolo, New Travego - Tentrem Model Galaxy EXL - Rahayu Santosa Model Jetliner Fasilitas AC, TV LCD, Seat 2-2, Servis makan 1x Kecuali Palembang, Jambi, Merak-Bandung, Merak-Jakarta, Toilet, Smoking Area, Selimut-Bantal kecuali bandung, merak-jakarta, Footrest, Reclining Seat Kantor Pusat Hiba Utama Group Jl Raya Bekasi Timur KM 17, Klender-Jakarta Timur 13250 021 - 4892616, 4713003-06 Sumber

sejarah bus laju prima