NFirmansyah. Penulis Konten (2017-saat ini) Penulis punya 288 jawaban dan 347,9 rb tayangan jawaban 1 thn. Sama-sama bermanfaat. Membaca bermanfaat untuk menambah pengetahuan, sementara menulis bagi banyak orang bisa menjadi pelepas stres karena mengeluarkan beban yang ada di kepala ke dalam bentuk lain yaitu tulisan.
Konflikdan perang sering melibatkan prasangka juga diskriminasi, baik kepada seseorang maupun sebuah negara. Saat membicarakan konflik dengan anak, hindari menyematkan label seperti "orang jahat" atau "penjahat". Gunakan kesempatan ini untuk mendorong anak berwelas asih kepada orang lain, misalnya mereka yang harus mengungsi karena perang.
Jadi hasil tulisanmu tidak akan monoton dan itu-itu saja. Dengan sering membaca juga membuat kamu peka terhadap kalimat atau pemilihan kata. Kamu jadi tahu pengaplikasian susunan karangan yang logis dan urut sesuai tata penggunaan bahasa. Tulisanmu akan jadi lebih mudah dicerna oleh pembaca. Membaca akan membuat jalan pikiranmu jadi lebih
Vay Tiá»n Nhanh. Oleh Jessica Jelita Murni Gaes, tahu nggak sih kalau ternyata kebiasaan membaca berhubungan erat dengan kemampuan menulis? Secara awam, orang yang memiliki kreativitas tinggi biasanya dikenal sebagai orang yang jenius atau memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Kamu udah nggak asing lagi dengan pernyataan âorang jenius adalah kutu bukuâ, 'kan? Jika benar, penulis dan sastrawan dapat dikategorikan sebagai orang yang kreatif atau jenius tersebut karena sebagian besar dari mereka memiliki minat baca yang tinggi. Dari situ, terbentuklah satu hipotesa yang berbunyi untuk bisa menjadi penulis yang baik, maka harus gemar membaca berbagai tulisan dan bersikap positif terhadap proses menulis. Reader makes best writer. Boleh diumpamakan bahwa orang yang menulis tanpa membaca serupa dengan orang buta yang sedang berjalan. Maksudnya, kalau kamu ingin menulis sesuatu, kamu harus berproses terlebih dahulu dengan tekun, salah satunya adalah dengan melakukan kegiatan membaca. Hal ini karena dalam menulis dibutuhkan kekayaan ide, inspirasi, gagasan, serta pengetahuan yang luas yang sebagian besarnya dapat kamu peroleh dengan banyak membaca. Tentu saja, itu dapat membantumu menghindari kebuntuan dalam menulis atau dikenal dengan istilah writerâs block karena kehabisan ide. Apapun genre tulisan yang kamu hasilkanâasalkan nggak berisi hal yang nirfaedahâpasti dapat memberikan pengetahuan baru dan pembelajaran hidup baik untuk dirimu sendiri maupun orang lain yang membacanya. Misalnya nih, kamu suka banget membaca karya sastra bergenre fiksi. Menurut Jakob Sumardjo dalam bukunya yang berjudul Apresiasi Kesusastraan, karya sastra merupakan isi jiwa sastrawan yang menciptakannya. Maka dari itu, sebuah karya sastra nggak hanya dapat memperkaya pengalaman para pembacanya tanpa perlu mengalaminya sendiri, namun juga meningkatkan nilai-nilai empati. Ada lagi, nih, perumpamaan lain orang yang yang membaca tanpa menulis bagai orang pincang yang sedang berjalan. Dalam konteks ini, maksudnya adalah segala ilmu dan pegetahuan yang telah kamu baca nggak akan ada gunanya kalau kamu tidak membagikannya kepada orang lain, contohnya melalui tulisan. Jika membaca adalah proses menimba wawasan melalui jendela yang terbuka, maka menulis adalah cara menyajikan wawasan yang telah ditimba itu kepada masyarakat luas, sehingga ilmu mereka pun juga bertambah. Bukankah sebaik-baiknya seseorang adalah yang bermanfaat bagi orang lain? Saya pernah membaca hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Stephen D. Krashen. Dalam bukunya yang berjudul Writing Research, Theory, and Application pun beliau mengangkat hubungan antara kegiatan membaca dan menulis. Dari penelitian tersebut, Krashen menemukan bahwa para respondennya yang merupakan para penulis adalah mereka yang gemar banget membaca sejak usia dini. Nggak hanya gemar membaca, tetapi mereka pun juga mengakui bahwa sejak masih sekolah, mereka telah mengikuti berbagai kegiatan menulis di luar sekolah, menulis surat-surat, bahkan mengikuti kursus menulis saat masih di bangku sekolah. Awalnya, saya juga masih ngerasa skeptis, kok. Berbekal keraguan dan kekepoan, saya pun melakukan penelitian kecil-kecilan terhadap beberapa orang teman SMA saya mengenai korelasi minat baca karya sastra terhadap kemampuan menulis. Hasilnya, mereka mengakui bahwa dengan banyak membaca, perbendaharaan kata yang mereka miliki semakin banyak! Orang yang kaya akan perbendaharaan kata akan tahu bahwa ada banyak kata lain yang hampir mirip dan dapat mengantikan suatu kata tanpa mengubah makna. Misalnya, kata âmelihatâ bisa diganti dengan melirik, mengerling, menatap, mengintip, melotot, memantau, menonton. Hal tersebut penting banget untuk dimiliki agar tulisanmu nggak terasa membosankan karena menggunakan kata yang itu-itu sajaâjuga agar kamu nggak kebingungan ketika menemukan kata-kata yang asing terdengar di telinga. Jika kamu sering membaca, kamu pun juga menjadi peka terhadap pengaplikasian susunan karangan logis dan urut serta penggunaan bahasa baku. Alhasil, ketika kamu menulis, kesalahan-kesalahan yang akan kamu buat dalam susunan kalimat, pengaplikasian diksi atau pemilihan kata, dan penggunaan bahasa baku pun menjadi lebih minim, yang bikin pesan yang kamu sampaikan dalam tulisanmu mudah dicerna oleh pembaca. Untuk apa kamu menulis kalau tulisanmu bahkan nggak bisa dipahami oleh para pembacanya? Membangun kebiasaan membaca dan mengasah kemampuan menulis itu ibarat belajar mengendarai sepeda. Meskipun kamu harus terjatuh berulang-ulang kali, apabila kamu masih memiliki motivasi yang kuat untuk mahir bersepeda, maka setiap kejatuhanmu nggak akan menjadi hambatan bagimu untuk kembali berdiri dan mengayuh sepeda itu sampai berhasil. Jadi, sudahkah kamu membaca dan menulis hari ini? sumber gambar
Jawaban yang biasa diucapkan dari para penulis dalam webinar atau pelatihan, pada pertanyaan âapa resep mujarab sehingga bisa handal menulis?â, pasti disarankan untuk sering-sering membaca. Yap, menulis memerlukan kata-kata yang bisa kamu dapatkan dari sering membaca. Dengan membaca, wawasanmu akan lebih luas dalam mengolah dari 24/09/18, hasil dari penelitian Stephen D. Krashen dalam bukunya yang berjudul Writing Research, Theory, and Application, menemukan bahwa ada hubungan antara kegiatan membaca dan menulis. Responden yang merupakan para penulis itu ternyata gemar membaca sejak kecil dan mengaku sudah terbiasa menulis sejak masih semakin banyak seseorang membaca, wawasan dan pengatahuannya pun akan semakin luas, sehingga memiliki banyak referensi atau ide untuk menulis. Dengan kata lain, tiap kalimat yang dituliskan akan mengalir mudah, karena sudah mempunyai bekal apa sih yang membuat membaca dapat mengasah kemampuan menulis kita? Dikutip dari Tutur Literatur pada Kumparan 25/05/17, berikut alasan Memperluas Wawasan dan Ide MelimpahApapun yang ditulis baik buku, cerpen, jurnal, artikel, fiksi maupun nonfiksi, pasti memberikan informasi yang ilmu atau pengetahuannya bisa kita ambil. Contoh, kamu ingin menulis tentang media sosial. Kamu harus mencari tahu dulu apa fungsi dari media sosial tersebut, apa saja fiturnya, cara menggunakannya, bahkan sejarah dibalik pembuatannya. Nah, hal-hal tersebut dari mana lagi kita dapatkan informasinya, selain dari membaca berbagai sumber atau mengobservasinya secara langsung. Sumber foto merasakan writerâs block atau stuck tidak tahu mau menulis apa? Hal itu bisa terjadi jika kita kurang membaca. Dengan membaca otak kamu akan terangsang dan akan terbentuk informasi baru dalam daya ingatmu, sehingga saat menulis idemu akan mengalir dengan juga Jago Menulis dan Jadi Best Seller, ini 7 Artis yang Merilis Buku BaruSetiap penulis-penulis terkenal pasti mempunyai cara khas dan unik masing-masing. Bisa dari plot, gaya bahasa, atau cara menggambarkan penokohannya. Dengan hal-hal tersebut, bisa dijadikan referensimu dalam menulis. Sumber foto membaca buku, kamu belajar dari ahlinya tentang seluk beluk penulisan, bagaimana cerita dan strukturnya, penggambaran karakter dan cara menuliskan dialog, penekanan kata, hingga point of view. Dari membaca puisi kamu tahu cara menyampaikan emosi. Saat membaca artikel, kamu tahu cara menyampaikan informasi dengan jelas dan juga Cara Terbaru Mengirim Naskah ke Penerbit Gramedia3. Memperkaya Kosakata dan Penyajian KalimatPernah nggak kamu merasa nulis kata yang itu-itu saja? Atau bahkan setelah dibaca ternyata telah menulis beberapa padanan kalimat yang mirip? Jika ya, itu tandanya kamu kekurangan kosakata. Buku hadir memberikan jutaan kata dan kalimat yang bisa memperkaya pilihan kalimatmu saat menulis. Sumber foto Pinterest Lost Children of AndromedaKamu juga jadi tahu tatanan kalimat yang nyaman dibaca oleh pembaca atau kata-kata baru yang belum pernah didengar sebelumnya, sehingga memperkaya diksi atau perbendaharaan kata yang kamu tahu. Contoh dalam kata âsenangâ, kamu bisa pakai kata lain yang artinya sama seperti sukacita, bahagia, gembira, girang, atau ria. Jadi, hasil tulisanmu tidak akan monoton dan itu-itu sering membaca juga membuat kamu peka terhadap kalimat atau pemilihan kata. Kamu jadi tahu pengaplikasian susunan karangan yang logis dan urut sesuai tata penggunaan bahasa. Tulisanmu akan jadi lebih mudah dicerna oleh akan membuat jalan pikiranmu jadi lebih lentur dan tentunya meningkatkan kreativitas. Kamu coba deh baca buku-buku ini untuk melatih skill menulis kamu jadi lebih 'gahar'!Beli dan Pelajari Sekarang! Jurnal sebenarnya sebagai cara kita mengekspresikan ide dan pikiran serta latihan melepas emosi yang tertahan. Menulis jurnal juga dipercaya mampu menyembuhkan trauma, hingga kita mampu mengenali diri sendiri secara positif. Buku ini memberikan 100 ide untuk latihan menulis di rumah dengan materi menulis dasar, kebahasaan, serta tips dan trik agar ide Panduan Komplet Menulis KreatifBeli dan Pelajari Sekarang! Bagi yang mau jadi penulis, buku ini berisi panduan lengkap bagaimana cara menulis kreatif, dari berbagai materi dasar yang wajib dikuasai. Ada materi bagaimana cara mengolah kata, membuka pikiran dan menemukan ide, memilih tema, cara menentukan judul, dan masih banyak dan Pelajari Sekarang! Tidak ada yang salah dalam kembali belajar kosakata, agar keterampilan berbahasa serta kecakapan literasi menjadi lebih dalam. Buku ini akan membantu kamu memperluas dan meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Indonesia, agar kamu dapat mengungkapkan dan mengembangkan pikiran, gagasan, dan perasaan dengan benar dan tepat dalam bentuk tulisan. Kamu juga akan dilatih untuk memperkaya kosakata, memilih dan menggunakan kata serta juga Metode Catat Materi Belajar yang EfektifTadi kosakata, sekarang bagaimana cara agar kalimat menjadi efektif dan tepat. Susunan kalimat perlu diperhatikan karena akan memengaruhi tingkat kebenaran dari pikiran atau gagasan yang ingin kita sampaikan. Jika kalimat itu tepat, orang lain akan mudah mengerti dari apa yang kita dan Pelajari Sekarang! Buku ini akan membantu kamu dalam menguasai pembuatan kalimat untuk meningkatkan keterampilan menulis. Kamu akan diberi penjelasan dan latihan untuk memahami serta menata susunan kalimat. Latihan itu dimulai dari menyusun atau menata kalimat, bagaimana pembentukan kalimat, unsur dan jenis kalimat, serta bagaimana menyusun kalimat dan Pelajari Sekarang! Mari belajar menulis dari aktivis jurnalis dan sastrawan ini. Buat kamu yang nggak suka baca teori tapi mau belajar menulis dan berpikir filosofis, coba buku dari Ayu Utami ini deh. Karena dari awal hingga akhir kamu diberi latihan, berpikir filosofis terapan di dalam cerita karya ini akan menjelaskan bagaimana gaya tulisan Russell, seorang filsuf dan ahli matematika yang menulis banyak sekali buku. Rusell bahkan tidak hanya menulis tentang filsafat atau matematika, tapi juga tentang moral, pendidikan, sejarah, agama, dan politik. Beli dan Pelajari Sekarang! Luas dan beragamnya minat Russel membuat buku ini membedah bagaimana pola struktur kalimat dan caranya mengembangkan pokok bahasan di setiap bukunya. Rusell selalu mencoba untuk menemukan jalan paling ringkas dalam mengucapkan sesuatu, tanpa ambiguitas sehingga pembacanya mampu mengerti apa yang ia dia buku-buku yang bisa kamu baca untuk meningkatkan keterampilan kamu dalam menulis. Ingat, practice makes perfect. Jadi, jangan lupa untuk sering berlatih juga baca buku-buku yang seru dan best seller, langsung klik gambar di bawah ini untuk pilih bukunya. Temukan Semua Promo Spesial di Sini! Sumber foto header UnsplashBaca juga Tips agar Naskah Dilirik Penerbit dan Editor
ï»żKalimat yang ditulis dengan tanda baca yang benar adalah âŠ. 10 PoinâWah, pandai sekali kau!â kata = âAku memang pandai.âDen! di mana sepatumu?Deni mengatakan bahwa dia tidak tahu!â JawabanDen! dimana sepatumu? Den Tanda seru dimana sepatumu tanda tanyaSemoga bermanfaat dan MembantuJadikan jawaban Tercerdas ya
dengan pandai membaca dan menulis akan menjadi orang yang